Posts filed under ‘Research Student’

Berikut ini adalah hasil penelitian ilmiah siswa siswi MTsN Malang I, yang masuk di tingkat Nasional dan Kota Malang

ABSTRAK

Ekaputri Z, dkk. 2005. Bentuk Pola Umum Sidik Jari Siswa Berprestasi di Kota Malang

Sidik jari merupakan suatu kesan yang dibuat oleh jari manusia. Sidik jari merupakan bukti materi yang amat penting. Sidik jari banyak digunakan untuk mengungkap identitas seseorang, karena tak ada sidik jari yang identik di dunia ini sekalipun diantara dua saudara kembar. Dan karena itu, sidik jari dapat digunakan sebagai metode pengidentifikasian yang akurat.
Sidik jari sangat berguna bagi polisi untuk menemukan atau mengetahui pelaku kejahatan dari sidik jarinya. Bahkan, di masa depan akan ada alat sensor yang dapat mengidentifikasi sidik jari kita untuk menggunakan ATM. Jadi, kita tidak perlu mengingat nomor PIN.
Manusia memiliki kecerdasan. Kecerdasan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya mungkin berbeda. Hal itu disa disebabkan oleh lingkungan, gizi, genitas, dan lainnya. Orang yang cerdas, juga sama seperti manusia yang lainnya, hanya saja mereka unggul dalam kecerdasannya. Dan mereka juga memiliki sidik jari. Sidik jari dapat dikelompokkan dalam empat golongan utama, yaitu: loop, arch, mixed, dan whorl. Jika ini terbukti, kita dapat mengatakan bahwa anak yang memiliki sidik jari “x” berpotensi menjadi anak yang berprestasi. Maka, kami melaksanakan penelitian terhadap bentuk sidik jari siswa-siswi berprestasi di Kota Malang untuk mengungkap apakah ada kaitannya antara bentuk sidik jari secara umum pada siswa yang berprestasi.
Penelitian tersebut kami laksanakan mulai tanggal 19 – 30 November 2005. Pustaka yang digunakan berupa situs-situs internet. Sampel jari yang diambil adalah ibu jari, jari tengah, dan jari manis yang diambil dari 127 siswa berprestasi akademik. Sehingga keseluruhan sidik jari berjumlah 381. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sidik jari loop lebih mendominasi pola umum sidik jari siswa berprestasi di Kota Malang dengan presentase 71%, sementara whorl dan arch masing-masing 26% dan 3%.

Kata-kata kunci: Sidik jari, kecerdasan, siswa berprestasi

Lubis H.A, dkk. 2005. Pengaruh Ekstrak Daun Simbukan, Daun Kumis Kucing, dan Daun Putri Malu Terhadap Pembasmian Larva Nyamuk

Dewasa ini, kita lihat banyak penyakit berbahaya dan menular yang tersebar di berbagai penjuru wilayah, khususnya demam berdarah dengue−salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk. DBD kembali melanda Indonesia. Bahkan baru-baru ini penyakit ini juga menerpa Kota Malang. Jumlah korbannya pun terbilang cukup banyak, yaitu sekitar 10 orang. Dua diantaranya adalah anggota DPRD, dua orang lainnya adalah wartawan, tiga buruh swasta, dan sisanya sebanyak tiga orang adalah pegawai swasta.
Dengan keadaan yang demikian, banyak perusahaan-perusahaan memproduksi obat pembasmi nyamuk. Namun perlu diingat bahwa obat pembasmi nyamuk semacam itu tidaklah aman bagi kesehatan manusia dan lingkungannya karena mengandung bahan kimia yang cukup banyak. Oleh karenanya, dicari bahan alternatif lain yang aman bagi kesehatan dan lingkungan tetapi tetap berfungsi sebagai pembasmi nyamuk.
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun simbukan, daun kumis kucing, dan daun putri malu terhadap pembasmian larva nyamuk, serta pengaruh perbedaan konsentrasinya. Penelitian ini dilakukan di Ruang Pembinaan Siswa (Khusus) MTsN Malang I, mulai tanggal 16-22 Oktober 2005. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah pemberian tiga jenis ekstrak dan konsentrasi yang berbeda pada larva nyamuk. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak daun simbukan, daun kumis kucing, dan daun putri malu. Sedangkan macam konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran ekstrak simbukan, putri malu, dan kumis kucing dengan konsentrasi 10% memiliki pengaruh paling besar terhadap pembasmian larva nyamuk. Terbukti dengan jumlah larva nyamuk yang mati sebanyak 20 ekor atau sekitar 80% dari jumlah keseluruhan larva nyamuk yaitu sebanyak 25 ekor. Sedangkan jumlah larva nyamuk yang hidup hanya 5 ekor (20%).
Campuran ekstrak putri malu dan kumis kucing dengan konsentrasi 15% memiliki pengaruh paling kecil terhadap pembasmian larva nyamuk. Terbukti dengan jumlah larva nyamuk yang mati hanya 6 ekor (24%) dan yang hidup sebanyak 19 ekor (76%).
Penelitian ini membuktikan bahwa zat-zat kimia sejenis tanin dan minyak atsiri, yang terdapat dalam tanaman simbukan, kumis kucing, dan putri malu, dapat menghambat bahkan membunuh larva nyamuk. Hal ini disebabkan kedua zat ini memiliki fungsi sebagai anti mikroorganisme, yaitu menghambat pertumbuhan dan membunuh berbagai jenis mikroorganisme, tidak terkecuali larva nyamuk.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakan campuran ekstrak simbukan, kumis kucing, dan putri malu konsentrasi 10% guna membasmi larva nyamuk.

Kata-kata kunci: ekstrak, Daun Simbukan, Daun Kumis Kucing, dan Daun Putri Malu dan larva nyamuk.

ABSTRAK

Rosida A. N, dkk. 2005. Pengaruh Campuran Ekstrak Daun Kemangi
dengan ekstrak daun sirih, kemangi dengan daun katuk, daun
kemangi dengan daun papaya, daun kemangi dengan daun sereh
terhadap larva nyamuk.

Dewasa ini sedang maraknya wabah penyakit demam berdarah. Banyak orang yang menjadi korban akibat penyakit ini terutama anak-anak. Pembawa penyakit mematikan ini adalah nyamuk. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi jumlah korban demam berdarah.
Untuk mengurangi bertambahnya korban penyakit demam berdarah, mulai dilakukan penelitian-penelitian untuk menemukan cara yang efisien dalam mrmbunuh larva. Untuk itu, dilakukan penelitian yang menggunakan ekstrak campuran daun kemangi dengan ekstrak daun sirih, campuran ekstrak daun kemangi dengan ekstrak daun katuk, campuran ekstrak daun kemangi dengan ekstrak daun papaya, campuran ekstrak daun kemangi dengan ekstrak daun sereh 5%, 10%, 15% dan diamati setelah 24 jam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah campuran-campuran ekstrak tersebut yang memiliki pengaruh paling besar dalam membunuh larva. Penelitian ini dilakukan di Ruang Pembinaan Khusus MTsN Malang I, mulai tanggal 27 – 28 September 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 5% dapat mematikan larva nyamuk sebesar 82,81%. Hal ini menunjukkan bahwa zat aktif yang dikandung tanin, alkaloid, dan minyak atsiri mampu menghambat bahkan membunuh larva nyamuk.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memakai campuran ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 5% sebagai sarana dalam mencegah bahkan membunuh larva nyamuk. Ke depan pemanfaatan campuran ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 5% sebagai sarana dalam mencegah dan membasmi larva nyamuk perlu diteliti lebih lanjut dengan ekstrak daun lain yang memiliki zat aktif menghambat atau membunuh larva nyamuk.

Kata-kata kunci: Ekstrak, Daun Kemangi, daun sirih, daun katuk, daun
papaya, daun sereh, larva nyamuk.

ABSTRAK

Hasyyati A.,dkk. 2006. Pemahaman Pelajar Dan Orang Tua Di Kota Malang Terhadap Penyakit Flu Burung

Flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus yang terdapat pada burung liar dan menyerang bangsa unggas seperti: ayam, kalkun, merpati (burung-burung peliharaan), itik (unggas air), burung-burung liar dan bisa juga menular pada babi. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza H5N1 yang ditemukan pertama kali di Hongkong pada tahun 1997 dan menyebabkan kematian pada manusia di Vietnam pada Januari 2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pengetahuan serta pemahaman masyarakat Kota Malang tentang wabah penyakit flu burung yang telah menyebar di lingkungan mereka. Selain itu, agar di kemudian hari kita dapat melakukan pencegahan supaya tidak terserang wabah penyakit flu burung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Malang yaitu para pelajar dan orang tua sudah cukup memahami tentang penyakit flu burung. Dengan prosentase 73,32%, responden pelajar mengetahui tentang penyakit flu burung, dan sebanyak 7,73% tidak mengetahui tentang penyakit flu burung. Selain itu, dengan prosentase 74%, responden orang tua mengetahui tentang penyakit flu burung dan tidak ada responden orang tua yang tidak mengetahui tentang penyakit flu burung (0%). 54,23% dari responden orang tua dan 58,3% responden pelajar berpendapat bahwa cara penularan flu burung dapat melalui kontak langsung antara unggas dan manusia. Sedangkan melalui makanan yaitu sebesar 12,71% responden orang tua dan 14,47% menurut responden pelajar. Selanjutnya, cara pencegahan penyakit flu burung dengan cara memusnahkan unggas dipilih oleh 52,98% responden pelajar dan 69,81% responden orang tua sebagai cara yang paling tepat. Dengan cara mengisolasi unggas yang telah terserang flu burung juga menjadi pilihan 7,64% responden pelajar dan 5,66% responden orang tua.
Kecil kemungkinan Kota Malang terserang penyakit flu burung. Hal ini terbukti dengan 66,08% responden pelajar dan 61,61% responden orang tua yang memilihnya. Sedangkan 4,74% responden pelajar dan 2,02% responden orang tua menyatakan bahwa Kota Malang memiliki kemungkinan besar terserang penyakit flu burung. Peran dari Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Dinas Pendidikan dalam mengadakan koordinasi membahas langkah antisipasi flu burung di lingkungan masyarakat dinilai oleh 77,44% responden pelajar dan 84,84% responden orang tua sangatlah rendah. Hanya 1% dari responden pelajar dan bahkan tidak ada responden orang tua yang menyatakan bahwa pihak-pihak yang bersangkutan selalu melakukan kegiatan tersebut.

ABSTRAK

Maharsi D.A, dkk. 2005. Pengaruh Campuran Ekstrak Biji Pinang-Bawang Putih, Bawang Putih-Sirih, Sirih-Biji Pinang Terhadap Larva Nyamuk

Demam berdarah kembali meresahkan warga Indonesia dengan korban yang tidak sedikit dari tahun ke tahun. Baik pemerintah pusat maupun masyarakat telah melakukan berbagai upaya penanggulangan wabah demam berdarah ini, contohnya melalui gerakan 3M dan pemberantasan nyamuk 30 menit yang terbaru.
Selain melalui gerakan 3M dan pemberantasan nyamuk 30 menit, pemberantasan larva-larva nyamuk juga dilakukan dengan pemakaian obat-obat kimia. Obat-obat tersebut memiliki efek samping dan zat aktif lainnya yang tidak jarang dapat mengganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan adanya obat alternatif larva yang tidak mengandung zat-zat kimia dan dapat membasmi atau membunuh larva nyamuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya campuran ekstrak biji pinang-bawang putih, bawang putih-sirih, sirih-biji pinang pada larva nyamuk. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 September-26 Oktober 2005 dan bertempat di MTsN Malang 1. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini verupa pemberian campuran ekstrak biji pinang-bawang putih, bawang putih-sirih, sirih-biji pinang pada larva nyamuk dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% pada setiap ekstraknya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran ekstrak yang paling banyak membunuh larva nyamuk adalah campuran ekstrak bawang-pinang dengan konsentrasi 15%, terbukti dari 93% larva mati, dan sirih-bawang dengan konsentrasi 15% yaitu sebesar 97% larva mati. Sementara, meskipun campuran ekstrak pinang-sirih dapat membunuh larva nyamuk, namun prosentasenya jauh lebih kecil daripada larva yang masih hidup yaitu hanya sebesar 7% pada konsentrasi 10% dan 20% pada konsentrasi 5%.

Kata-kata kunci: Campuran Ekstrak Biji Pinang-Bawang Putih, Bawang Putih-Sirih, Sirih-Biji Pinang, Larva Nyamuk

ABSTRAK

Ekaputri Z, dkk. 2005. Bentuk Pola Umum Sidik Jari Siswa Berprestasi di Kota Malang

Sidik jari merupakan suatu kesan yang dibuat oleh jari manusia. Sidik jari merupakan bukti materi yang amat penting. Sidik jari banyak digunakan untuk mengungkap identitas seseorang, karena tak ada sidik jari yang identik di dunia ini sekalipun diantara dua saudara kembar. Dan karena itu, sidik jari dapat digunakan sebagai metode pengidentifikasian yang akurat.
Sidik jari sangat berguna bagi polisi untuk menemukan atau mengetahui pelaku kejahatan dari sidik jarinya. Bahkan, di masa depan akan ada alat sensor yang dapat mengidentifikasi sidik jari kita untuk menggunakan ATM. Jadi, kita tidak perlu mengingat nomor PIN.
Manusia memiliki kecerdasan. Kecerdasan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya mungkin berbeda. Hal itu disa disebabkan oleh lingkungan, gizi, genitas, dan lainnya. Orang yang cerdas, juga sama seperti manusia yang lainnya, hanya saja mereka unggul dalam kecerdasannya. Dan mereka juga memiliki sidik jari. Sidik jari dapat dikelompokkan dalam empat golongan utama, yaitu: loop, arch, mixed, dan whorl. Jika ini terbukti, kita dapat mengatakan bahwa anak yang memiliki sidik jari “x” berpotensi menjadi anak yang berprestasi. Maka, kami melaksanakan penelitian terhadap bentuk sidik jari siswa-siswi berprestasi di Kota Malang untuk mengungkap apakah ada kaitannya antara bentuk sidik jari secara umum pada siswa yang berprestasi.
Penelitian tersebut kami laksanakan mulai tanggal 19 – 30 November 2005. Pustaka yang digunakan berupa situs-situs internet. Sampel jari yang diambil adalah ibu jari, jari tengah, dan jari manis yang diambil dari 127 siswa berprestasi akademik. Sehingga keseluruhan sidik jari berjumlah 381. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sidik jari loop lebih mendominasi pola umum sidik jari siswa berprestasi di Kota Malang dengan presentase 71%, sementara whorl dan arch masing-masing 26% dan 3%.

Kata-kata kunci: Sidik jari, kecerdasan, siswa berprestasi

ABSTRAK

Risma, dkk. 2006. Identifikasi sidik jari orang tua siswa siswi berprestasi.
Sistem pengidentifikasiaan sidik jari dulu hanya digunakan dikalangan aparat keamanan untuk menemukan jati diri korban atau tersangka kejahatan. Kini, kegunaannya telah bergeser hingga ke perusahaan perusahaan komersial.
Sidik jari adalah kulit pada telapak tangan dan kaki yang tertutupi garis timbul kecil yang disebut rabung gesekan (friction ridges). Jika kita memegang benda, rabung akan memudahkan keringat, minyak dan asam amino yang ada diatas kulit sehingga garis rabung itu akan meninggalkan pola khas pada benda yang kita pegang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikassi sidik jari para orang tua dari siswa-siswi berprestasi dalam lingkup MTsN Malang I. Penelitian ini di mulai pada tanggal 17 November 2005 hingga 12 Januari 2006 pada orang tua siswa-siswi berprestasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sidik jari tiap-tiap orang berbeda. Bahkan dengan anak mereka sendiri. Tidak ada seorang pun yang memiliki sidik jari yang sama dengan orang lain. Sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri walaupun keluarga mungkin hanya jenisnya saja yang sama tetapi ruasnya berbeda.

Kata kunci : sidik jari, rabung gesekan, friction ridges, finger print.

ABSTRAK

Sastaviyana A, dkk. 2005. Persepsi Siswa Kelas 1 Terhadap KBK dan Kesiapan Guru Terhadap Penggabungan Pelajaran Pengetahuan Alam dan Pengetahuan Sosial

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi ternyata membawa kita agar mencari upaya sistematis untuk mewaspadainya. Pasar bebas di wilayah Asia yang ditandai dengan munculnya AFTA memaksa negara Indonesia siap bersaing dalam segala aspek. Tak ketinggalan, kurikulum nasional juga diperbaiki untuk memenuhi tuntutan zaman dan segala kemajuannya. Karena itu dipilihlah KBK yang pada awal tahun pelajaran 2004/2005 lalu sudah mulai diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
Dalam penelitian ini, penyusun mencoba untuk mengetahui pendapat para siswa yang telah memakai KBK sebagai kurikulum resmi tentang penerapannya dalam pembelajaran. Selain itu, kami juga membahas tentang kesiapan guru Pengetahuan Alam dan Pengetahan Sosial terhadap penggabungan mata pelajaran yang mereka ajarkan. Selama ini mungkin kedua hal di atas merupakan pertanyaan yang biasa diajukan bapak atau ibu guru, namun kami mencoba untuk melihat dari sisi lain yakni siswa yang dalam kurikulum ini menjadi subjek dalam pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa kelas 1 MTsN Malang I tentang penerapan KBK dan persepsi mereka tentang penggabungan pelajaran Pengetahuan Alam dan Pengetahan Sosial beserta kesiapan gurunya. Penelitian ini dilakukan di MTsN Malang I, mulai tanggal 10-29 Maret 2005. Rancangan penelitian yang digunakan yakni penelitian survei dengan memberikan gambaran yang ada di lapangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh siswa kelas 1 MTsN Malang I telah mengetahui bergantinya kurikulum 1994 menjadi Kurikulum 2004 atau KBK. Sementara itu, sebagian besar dari mereka juga lebih senang dengan adanya penggabungan pelajaran pengetahuan alam dan pengetahuan sosial tetapi masih merasakan kurangnya kesiapan guru dalam menghadapinya. Dan itu memberikan pengaruh negatif pada proses pembelajaran.

Februari 5, 2007 at 2:07 am 2 komentar


Kalender

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Posts by Month

Posts by Category